Thursday 10 May 2012

Diduga Sarat Kepentingan Politik Jelang Pilkada

Mutasi guru atau kasek yang dilakukan menjelang pilkada memang rawan dimasuki unsur politik. Mutasi kasek di SMPN 5 Busungbiu dan mogok siswa itu diduga mengandung muatan politik dari pihak tertentu.

Singaraja (Bali Post) -Mutasi kepala sekolah (kasek) di SMPN 5 Busungbiu yang direspons dengan aksi demo dan mogok belajar yang dilakukan siswa di sekolah tersebut, diduga sarat dengan kepentingan politik menjelang pilkada. Untuk itu, pihak-pihak tertentu harus menyelesaikan masalah tersebut dengan bijaksana agar siswa tidak dikorbankan.

Anggota Komisi D DPRD Buleleng Putu Suarjana, Minggu (8/1) kemarin, mengatakan pihaknya akan mendatangi secara langsung Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar persoalan mutasi kasek dan mogok belajar di SMPN 5 Busungbiu bisa secepatnya diselesaikan. Jika tidak segera diselesaikan, menurutnya, masalah itu bisa melebar kepada konflik politik sehingga pihak yang menjadi korban adalah siswa. ''Kami kira persoalan ini sarat dengan kepentingan politik menjelang pilkada, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan dengan bijaksana tanpa mengorbankan siswa,'' katanya.

Menurut Suarjana, mutasi guru atau kasek yang dilakukan menjelang pilkada memang rawan dimasuki unsur politik. Menurutnya, mutasi kasek di SMPN 5 Busungbiu dan mogok siswa itu diduga mengandung muatan politik dari pihak tertentu. ''Makanya, dari dulu saya sarankan pihak eksekutif jangan melakukan mutasi guru menjelang pilkada, nanti siswa yang akan jadi korban,'' katanya.

Informasi yang diperoleh kemarin menyebutkan siswa di SMPN 5 Busungbiu yang berlokasi di Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu akan tetap melanjutkan aksi mogok belajar, Senin (9/1) hari ini. Siswa tetap menuntut agar Nengah Konten yang sebelumnya dipindahkan menjadi guru biasa di SMA Negeri di Busungbiu dikembalikan menjadi kasek di SMPN 5 Busungbiu. Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Buleleng Gede Suyasa berencana akan datang langsung ke SMPN 5 Busungbiu, Senin ini, untuk melihat situasi di sekolah tersebut. Suyasa mengatakan, pihaknya punya tanggung jawab untuk membuat proses belajar-mengajar di sekolah itu tetap lancar. ''Tugas kami membuat proses belajar-mengajar tetap lancar, masalah mutasi nanti diselesaikan bersama BKD sebagai pihak yang mengeluarkan SK,'' katanya.

Seperti diberitakan, ratusan siswa dari semua kelas di SMPN 5 Busungbiu yang berlokasi di Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu melakukan aksi mogok belajar dan menggelar aksi demo di depan sekolah, Jumat (6/1) lalu. Para siswa itu menyatakan protes karena Kasek Nengah Konten dipindahkan ke sekolah lain tanpa alasan yang jelas. Padahal, Konten dinilai sangat berprestasi dan sangat disenangi oleh siswa. Di sisi lain, mereka menolak kasek baru I Ketut Susana yang sebelumnya menjadi guru biasa di sekolah tersebut. Oleh siswa, Susana dituding sering mengeluarkan kata-kata negatif di depan siswa. Aksi mogok belajar itu bahkan berlanjut hingga Sabtu (7/1) lalu.

0 comments:

Post a Comment